Other Menu

Senin, 05 November 2012

SAKIT


Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama di dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang hanyalah sebatas teman..
Siti menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Imam . Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu.
Takut akan penolakan, takut jika Imam tidak merasakan hal yang sama, takut kalau Imam tidak mau sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia rasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Imam dan dengan harapan, bahwa Imam-lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Siti.
Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Imam dan Siti pergi ke arah yang berlainan. Imam melanjutkan studinya ke kota lain, sedangkan Siti mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat, saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Siti merindukan Imam akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa telah memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Imam bagaimana perasaan cintanya, jika Imam kembali.
Dan tiba-tiba, surat dari Imam terhenti. Siti menulis kepadanya, tetapi tidak ada jawaban.
Dimana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Dua tahun berlalu dan Siti tetap berharap bahwa Imam akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat. Dan doanya terkabul..
Dia menerima surat dari Imam, mengatakan: "Siti, aku punya kejutan untukmu, temui aku di bandara 3 hari lagi, jam 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi." Cintaku selalu, Imam."
Perasaan Siti berbunga-bunga. Cintaku selalu berarti banyak bagi seorang wanita yang belum pernah merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.
Ketika harinya telah tiba, Siti menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Imam kesana kemari... Tetapi tidak dilihatnya Imam.
Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi. Dia begitu perhatian melihat Siti.
"Hai! Aku Angie, temannya Imam. Kamu Siti?" tanyanya. Siti menganggukkan kepala.
"Maaf, aku punya kabar buruk bagimu.. Imam tidak akan datang. Dia tidak akan pernah bisa datang lagi," kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Siti.
Siti tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Siti bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. "Dimana Imam? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku..." Siti memohon kepada si wanita.
Si wanita melihat dengan cermat ke Siti dan dia menepuk pundak Siti dan mengatakan:
"Alamak Siti.. Ini eiyke Imam.. Eiyke kelihatan cantik khan?
"Aih.. aih.. yeiy nggak bisa ngenalin eiyke lagi yah?? Iiiihhh.. sebel deyh..!"

Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply